Halloween party ideas 2015

Warga kampung Pancasila Saat Gelar Doa Bersama
KARAWANG-Seakan tidak peduli berkonflik dengan siapa, masyarakat Kampung Pancasila, Desa Sinarbaya, Kecamatan Telukjambe Timur mengaku akan terus memperjuangkan tanah yang saat ini menjadi tempat tinggalnya.

Perwakilan warga, Adang Surya Atmaja mengatakan, sudah lebih dari 50 tahun warga secara turun temurun menempati tanah seluas 7 hektar yang saat ini masih menjadi tempat tinggalnya. Karena menurut Adang, sejak tahun 1961 orang tua mereka sudah menempati tanah tersebut.

“Padah tahun 1974 tanah ini tiba-tiba dilikuidasi oleh pemerintah untuk battalion non-aktif. Sekarang kondisinya sudah jadi perkampungan. Bahkan pembangunan di sini pun sudah masuk atau menggunakan APBD. Dan sampai saat ini masyarakat terus berjuang dengan cara melakukan gugatan hukum di PTUN,” tutur Adang, Kamis malam (30/8).

Dikatakan Adang, pada 1 Maret 2016 memang telah diterbitkan sertifikat tanah atas nama “Kosam 3 Siliwangi”. Namun karena alasan sudah puluhan tahun menempati tanah sebagai tempat tinggal, tentu saja masyarakat tidak akan berdiam diri.

“Di PTUN sudah digelar 11 kali persidangan. Nanti 6 September 2017 akan digelar siding lanjutan dengan agenda pemeriksaan saksi. Dan masyarakat akan terus memperjuangkan tanah yang sudah puluhan tahun menjadi tempat tinggalnya,” kata Adang, saat dimintai keterangan disela-sela kegiatan istighosah dan doa bersama masyarakat Kampung Pancasila.

Diakui Adang, Kampung Pancasila yang awalnya bernama Dusun Saptamarga ini memiliki 350 KK (Kepala Keluarga) dan 1.500 jiwa jumlah penduduk. Namun kemudian masyarakat mengusulka kepada pemdes, kecamatan, bupati sampai Presiden Jokowi untuk mengganti namanya meenjadi Kampung Pancasila.

“Kabarnya Presiden Jokowi juga sudah menandatangani legalitas atas usulan Kampung Pancasila ini. Kampung ini dinamakan Kampung Pancasila, karena kami mampu menjaga persatunan dan kesatuan, serta kerukunan umat beragama. Meskipun di sini ada dua tempat ibadah (mesjid dan gereja), berbeda agama dan berbeda suku, tetapi kami tetap rukun dan guyub,” paparnya.

Perwakilan warga lainnya Abu Jafar menyatakan, bahwa masyarakat Kampung Pancasila akan terus berjuang bersama untuk mempertahankan tempat tinggalnya. Bahkan Ketua DKM Mesjid Nurul Amal Kampung Pancasila tersebut juga menegaskan, kegiatan istighosah dan doa bersama malam ini merupakan bagian dari perjuangan masyarakat.

“Kami sudah lama hidup bersama di sini. Maka kami akan berjuang bersama juga,” kata Abu Jafar, saat mengawali sambutan di kegiatan istighosah dan doa bersama yang digelar masyarakat Kampung Pancasila.

Sementara itu, berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan di lapangan, kabarnya luas tanah 7 hektar yang saat ini ditempati 350 KK masyarakat Kampung Pancasila tersebut akan dijadikan perluasa industri salah satu “anak perusahaan raksasa” di Karawang. Sampai saat ini persoalan sengketa tanah tersebut masih berada di meja PTUN.  Dan untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, saat ini masyarakat mendirikan posko dan berjaga-jaga secara bergiliran.(adk)
Diberdayakan oleh Blogger.