PURWAKARTA - Melalui Skema Asuransi, Pemerintah Kabupaten
Purwakarta Akan menjamin seluruh tanaman petani yang gagal panen di wilayah
tersebut. Setiap satu hektar sawah yang gagal panen, akan mendapatkan uang
asuransi sebesar Rp10 Juta.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi memandang, selama ini petani
menjadi kaum yang termarjinalkan sehingga harus diproteksi oleh Pemerintah,
diantaranya melalui skema asuransi yang akan digulirkan mulai Januari 2017
tersebut.
“Petani harus kita lindungi, selama ini mereka termarjinalkan,
saat menanam mereka mengeluarkan biaya banyak, saat tiba musim panen, harga
gabah tidak seberapa, apalagi kalau gagal panen. Kami di Purwakarta mencoba
membuat petani nyaman dalam menjalani profesinya,” Jelas Dedi hari ini Rabu
(23/11/16) di Bale Nagri Purwakarta.
Skema asuransi ini sendiri menurut Dedi merupakan up grading dari
program pemerintah pusat dengan cakupan yang lebih luas dan nilai klaim
asuransi yang lebih besar.
Jika pemerintah pusat hanya meng-cover 2 hektar lahan pertanian
saja di satu wilayah, maka untuk Kabupaten Purwakarta, lahan pertanian seluar
46.000 hektar yang terdiri dari sawah dan palawija, seluruhnya di-cover oleh
pemerintah daerah setempat.
Proteksi Pemerintah Kabupaten Purwakarta terhadap lahan
pertanian bukan hanya melalui skema asuransi saja, kebijakan lain berupa
larangan pembukaan perumahan dan kawasan industri di areal pertanian produktif
telah diterapkan di wilayah ini sejak Tahun 2008 lalu.
“Masyarakat harus sadar,
pemerintahnya kan sudah ketat, tolong dong sawahnya jangan dijual. Generasi
muda hari ini memang kurang mencintai pertanian, ini ancaman bagi orang
Indonesia ke depan,” pungkas pria yang akrab disapa Kang Dedi tersebut.(Hms/Bim)