Halloween party ideas 2015

Dedi Mulyadi Saat Menggendong Fatimah
PURWAKARTA - Meski sudah menjadi anggota bpjs namun kedua orang tuanya tidak mampu membayar iuran bpjs setiap bulannya. Bayi bernama fatimah berusia 18 bulan harus menahan sakit luar biasa karena menderita penyakit mikrosefalus. Anak pasangan deesya nuraida (24) dan yadi nugraha (27) asal kelurahan cipaisan rt 12/4 ini Harus merawat Anaknya di rumah Sejak berusia sepuluh Bulan.

Melihat kondisi ini, bupati purwakarta dedi mulyadi mengatakan bahwa selama ini pihaknya melalui instansi rumah sakit umum daerah bayu asih memiliki skema khusus dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah yang dia pimpin selama hampir 10 tahun ini.

Menurut dedi, jika pasien atau keluarga pasien sudah menjadi anggota asuransi bpjs tetapi tidak mampu membayar iuran setiap bulannya, maka pihaknya tidak akan segan memberikan bantuan dengan cara membayarkan iuran bpjs tersebut.

“kalau sudah ada bpjs tetapi tidak mampu membayar iurannya seperti terjadi pada kasus ini ya kami bayarkan saja iurannya. Kami ada skema jampis, sangat mudah caranya, cukup surat rujukan puskemas ke rumah sakit yang dituju, foto copy ktp dan kartu keluarga. Pelayanannya sama, tidak kami bedakan”. Jelas dedi.

Sedangkan bagi pasien atau keluarga pasien yang belum menjadi anggota asuransi bpjs, masih menurut dedi, pemerintah kabupaten purwakarta memiliki skema lain yakni skema jaminan masyarakat purwakarta istimewa (jampis) untuk melayani perawatan seluruh warga purwakarta agar memperoleh akses terhadap pelayanan kesehatan.

“hari ini kan banyak penyakit yang membutuhkan penanganan khusus, ada hidrocefalus, mikrosefalus, talasemia dan yang lain. Bagi kami yang terpenting seluruh warga mendapatkan pelayanan kesehatan”.

Deesya nuraida (24) ibu bayi fatimah diberikan bantuan oleh bupati purwakarta dedi mulyadi untuk melunasi iuran bpjs. Kendala pelunasan dialami ibu muda ini karena sang suami, yadi nugraha (27) saat ini sedang tidak memiliki pekerjaan. Ia mengucapkan terima kasih kepada bupati yang akrab disapa kang dedi tersebut karena anaknya kini sudah bisa mendapatkan perawatan medis.

“kami tidak bisa membayar iuran bpjs karena suami saya tidak punya pekerjaan. Tapi alhamdulillah ada bantuan dari pak bupati, kami bayarkan segera dan langsung membawa anak saya ke rumah sakit”. Kata deesya.

Bayi pasangan muda tersebut sebelumnya didiagnosa menderita cacat ukuran otak yang menghambat pendengaran dan penglihatannya. Penyakit mikrosefalus menjangkiti fatimah sejak usia 10 bulan, karena pada saat dilahirkan bayi tersebut berada dalam keadaan sehat dengan berat 3,1 kg. (Bim)


Diberdayakan oleh Blogger.