Dedi Mulyadi Saat Menggendong Fatimah |
PURWAKARTA - Meski sudah menjadi anggota bpjs namun kedua orang
tuanya tidak mampu membayar iuran bpjs setiap bulannya. Bayi bernama fatimah
berusia 18 bulan harus menahan sakit luar biasa karena menderita penyakit
mikrosefalus. Anak pasangan deesya nuraida (24) dan yadi nugraha (27) asal
kelurahan cipaisan rt 12/4 ini Harus merawat Anaknya di rumah Sejak berusia
sepuluh Bulan.
Melihat kondisi ini, bupati purwakarta dedi mulyadi mengatakan
bahwa selama ini pihaknya melalui instansi rumah sakit umum daerah bayu asih
memiliki skema khusus dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan di daerah yang
dia pimpin selama hampir 10 tahun ini.
Menurut
dedi, jika pasien atau keluarga pasien sudah menjadi anggota asuransi bpjs
tetapi tidak mampu membayar iuran setiap bulannya, maka pihaknya tidak akan
segan memberikan bantuan dengan cara membayarkan iuran bpjs tersebut.
“kalau sudah ada bpjs tetapi tidak mampu membayar iurannya
seperti terjadi pada kasus ini ya kami bayarkan saja iurannya. Kami ada skema
jampis, sangat mudah caranya, cukup surat rujukan puskemas ke rumah sakit yang
dituju, foto copy ktp dan kartu keluarga. Pelayanannya sama, tidak kami
bedakan”. Jelas dedi.
Sedangkan bagi pasien atau keluarga pasien yang belum menjadi
anggota asuransi bpjs, masih menurut dedi, pemerintah kabupaten purwakarta
memiliki skema lain yakni skema jaminan masyarakat purwakarta istimewa (jampis)
untuk melayani perawatan seluruh warga purwakarta agar memperoleh akses
terhadap pelayanan kesehatan.
“hari ini kan banyak penyakit yang membutuhkan penanganan
khusus, ada hidrocefalus, mikrosefalus, talasemia dan yang lain. Bagi kami yang
terpenting seluruh warga mendapatkan pelayanan kesehatan”.
Deesya nuraida (24) ibu bayi fatimah diberikan bantuan oleh
bupati purwakarta dedi mulyadi untuk melunasi iuran bpjs. Kendala pelunasan
dialami ibu muda ini karena sang suami, yadi nugraha (27) saat ini sedang tidak
memiliki pekerjaan. Ia mengucapkan terima kasih kepada bupati yang akrab disapa
kang dedi tersebut karena anaknya kini sudah bisa mendapatkan perawatan medis.
“kami tidak bisa membayar iuran bpjs karena suami saya tidak
punya pekerjaan. Tapi alhamdulillah ada bantuan dari pak bupati, kami bayarkan
segera dan langsung membawa anak saya ke rumah sakit”. Kata deesya.
Bayi pasangan muda tersebut sebelumnya didiagnosa menderita
cacat ukuran otak yang menghambat pendengaran dan penglihatannya. Penyakit
mikrosefalus menjangkiti fatimah sejak usia 10 bulan, karena pada saat
dilahirkan bayi tersebut berada dalam keadaan sehat dengan berat 3,1 kg. (Bim)